Sabtu, 21 Maret 2015

Ketahanan Ideologi Bangsa Indonesia di Era Globalisasi



Analisis Kasus Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Ideologi Bangsa Indonesia di Era Globalisasi
Disusun oleh :
Lio Permana

Negara Republik Indonesia didirikan untuk maksud melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai cita-cita tersebut, bangsa Indonesia telah pula bersepakat membangun kemerdekaan kebangsaan dalam susunan organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat demokratis yang berdasarkan ideologi Pancasila. Dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut tentu banyak permasalahan, tantangan, bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam corak dan dimensinya. Salah satunya adalah globalisasi yang di sisi lain menguntungkan tapi juga dapat merugikan  bangsa Indonesia.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah, Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk). Globalisasi juga merupakan proses sejarah yang tak terelakan, kita tidak mungkin lari atau menolak globalisasi begitu saja, namun dengan adanya globalisasi juga memberikan peran dalam kemajuan negara. Pandangan masyarakat akan semakin luas yang meliputi seluruh dunia ini, sehingga masyarakat tidak hanya berorientasi pada negaranya sendiri karena hilangnya batasan batasan antar negara. Akan tetapi, globalisasi juga dapat mengancam ketahanan bangsa apabila tidak disertai ideologi yang mendasar. Karakter bangsa akan punah dan menghilang begitu saja karena masyarakat lebih memilih budaya yang mendunia.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi dalam peradaban umat manusia eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi sesuai dengan kepentingan penguasa. Pancasila tidak lagi digunakan sebagai pedoman hidup bangsa. Sedikit demi sedikit mulai muncul adanya indikasi degradasi nilai-nilai luhur pancasila. Penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila mulai marak terjadi dimasyarakat. Hal ini tentu dapat berakibat sangat fatal terhadap bangsa ini. Yang jika tidak segera ditangani dapat melemahkan peranan ideologi serta yang lebih serius dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah lama dibina dan dipelihara sejak dulu.
Oleh karena itu, apabila masyarakat Indonesia tidak mendasarkan tindakan dan pemikirannya berdasarkan ideologi Pancasila maka globalisasi dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Globalisasi juga dapat menjadi sebuah bentuk penjajahan baru pada Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya yang lemah ideologinya. Dengan demikian bangsa Indonesia harus memiliki dasar dari Pancasila yang kuat agar tidak mudah terbawa oleh arus globalisasi dan pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang tepat untuk menangani berbagai permasalahan yang muncul sebagai akibat dari globalisasi.

Faktor-faktor Runtuhnya Pancasila di Era Globalisasi.
Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat. Nilai-nilai yang datang dari luar serta-merta dinilai bagus, sedangkan nilai-nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat dinilai usang. Oleh karena itu sangat perlu adanya perbaikan ketahanan ideologi bangsa, dalam upaya perbaikan ketahanan ideologi di era globalisasi saat ini maka kita harus mengkaji terlebih dulu apa yang menjadi penyebab mulai punahnya nilai-nilai pancasila saat ini. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan mulai punahnya nilai-nilai Pancasila di era globalisasi.

a.            Pembangunan
                       Pembangunan memang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat indonesia. Apalagi dalam era globalisasi ini negara telah dituntut agar lebih maju dan mengikuti perkembangan zaman agar tak tertinggal dengan kemajuan dunia. Akan tetapi kebijakan dalam pembangunan saat ini masih kurang sesuai karena  lebih condong kepada paham liberalisme. Begitu pula dengan arah pembangunan Indonesia yang akan dicapai kedepan sudah tidak memiliki pondasi kuat sebagaimana ketika di Orde Baru dengan GBHN dan REPELITA-nya. Akbatnya saat ini masyarakat lebih mementingkan kepentingan individual daripada  kepentingan bersama, nilai-nilai ini sudah sangat tidak sesuai dengan ideologi bangsa kita yang lebih mementingkan nilai gotongroyong daripada individualisme.

b.           Kurangnya Sosialisasi Pancasila
          Materi wawasan kebangsaan, P4 dan BP-7 yang dulu dipakai sebagai pemersatu kini sudah tidak dipakai lagi. Kemerosotan moral dikalangan pemuda, kekerasan, kemiskinan dan kesenjangan sosial, sebagai dampak dari serangan-serangan globalisasi yang tidak disertai dengan adanya sosialisasi pancasila pada seluruh kalangan masyarakat. Sehingga masyarakat mudah terombang-ambing oleh arus globalisasi yang mengandung nilai dan budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai dan budaya Pancasila.

c.            Lemahnya Penegakan Hukum
          Lemahnya penegakan hukum menyebabkan konspirasi dan kolusi dikalangan birokrasi, militer dan ahirnya penegak hukum semakin sulit bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang bisa berdiri sendiri sesuai dengan ideologi Pancasila sehingga mempermudah intervensi asing untuk mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Akibat lemahnya penegakan hukum juga menyebabkan tingkat kriminalitas di Indonesia tidak teratasi dengan rapi sehingga tingkat kriminalitas ini yang tidak sesuai dengan budaya Pancasila makin meningkat.

Upaya Mengatasi Pengaruh Negatif Globalisasi

Menurut Rahmad Hidayad dalam jurnalnya Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Pancasila, pengaruh negatif globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme Pancasila terhadap bangsa. Berikut adalah pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme Pancasila :

1.      Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
2.      Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3.      Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4.      Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

       Maka dari berbagai pengaruh negatif di atas dapat kita simpulkan bahwa ada berbagai cara untuk mengantisipasi pengaruh-pengaruh negatif globalisasi, yaitu sebagai berikut :
1. menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri dan mencintai budaya dalam negeri;
2. menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, seperti sifat-sifat gotong royong agar tidak terjadi individualisme pada masyarakat;
3. menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya;
4. mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya;
5. selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa;

            Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa Sesuai dengan dasar Negara Kita Pancasila.

Upaya Menyeluruh untuk Ketahanan Ideologi Pancasila.

       Bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya tantangan globalisasi, dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa indonesia perlu menyadari pentingnya Pancasila sebagai landasan untuk menghadapi globalisasi agar tidak mudah terbawa oleh arus globalisasi yang membawa nilai-nilai dan budaya luar. Masyarakat dan pemerintah harus dapat memunculkan upaya yang menyeluruh untuk menghadapi globalisasi dimana bangsa Indonesia nantinya akan tetap mendapat keuntungan dari globalisasi namun dapat menghindar dari dampak negatif globalisasi.
       Pertama, pemerintah Indonesia perlu menerapkan kebijakan pembangunan yang berdasarkan Demokrasi Pancasila. Apabila Pemerintahan era Soeharto menerapkan pembangunan dengan acuan GBHN dan Repelita, maka saat ini pemerintah indonesia dalam pembangunan menggunakan acuan RPJP (rencana pembangunan jangka panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), Rencana Pembangunan Tahunan. Maka pemerintah Indonesia sebaiknya harus mengevaluasi hasil pembangunan saat ini apakah sudah bersesuaian dengan nilai-nilai pancasila. Lalu juga mendasarkan pembuatan acuan dan pelaksanaan  pembangunan tersebut dengan Pancasila. Dengan demikian pembangunan dapat berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat tanpa membuat dasar-dasar Pancasila terlupakan.
       Kedua, perhatian masyarakat yang kini mulai memudar pada pancasila membuat masyarakat tidak mendasarkan tindakannya berdasar Pancasila. Akibatnya banyak generasi muda yang mulai melupakan jati diri bangsanya dan mereka lebih senang kepada budaya luar negeri. Saat ini sosialisasi Pancasila hanya diberlakukan di lingkungan pendidikan saja. Sosialisasi Pancasila pada seluruh kalangan masyarakat juga sangat diperlukan misal dalam lingkungan perkantoran/pekerjaan, masyarakat desa/kota, dan pemerintahan. Dengan demikian diharapkan masyarakat memiliki filter untuk menyaring budaya-budaya luar yang dibawa oleh globalisasi dan tetap tercipta masyarakat dan negara yang berbudaya Pancasila untuk selamanya.
       Ketiga, tindakan-tindakan kriminal dikalangan masyarakat merupakan dampak negatif dari globalisasi karena masyarakat tidak memiliki filter dari Pancasila. Begitu juga dilingkungan pemerintah saat ini masih banyak terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pemerintah harus berupaya tegas dalam menciptakan penegakan hukum agar masyarakat dan birokrat dapat menaati Pancasila dan mengurangi tindakan-tindakan yang melawan hukum. Karena pada intinya semua tindakan yang melawan hukum merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan pancasila. Selain itu juga perlu perlu diciptakan penegakan hukum yang transparan agar masyarakat dapat menilai dan mengawasi penegakan hukum itu sendiri.
       Dari berbagai upaya diatas diharapkan dapat memberikan dampak  positif bagi bangsa Indonesia dalam upaya ketahanan ideologi Pancasila di era globalisasi.

Kesimpulan
       Dalam upaya perbaikan ketahan ideologi Pancasila maka perlu diperhatikan berbagai faktor yaitu kebijakan dalam pembangunan saat ini masih kurang sesuai karena  lenih condong kepada paham liberalisme, tidak adanya sosialisasi pancasila pada seluruh kalangan masyarakat, dan lemahnya penegakan hukum dan penegakan hukum yang kurang transparan.
       Dari berbagai faktor diatas dapat kita pahami bahwa saat ini bangsa indonesia sangat memerlukan berbagai upaya yang menyeluruh untuk memperbaiki ketahanan ideologi Pancasila. Ada berbagai upaya yang dapat kita simpulkan yaitu pemerintah Indonesia perlu menerapkan kebijakan pembangunan yang berdasarkan Demokrasi Pancasila juga mendasarkan pembuatan acuan dan pelaksanaan  pembangunan tersebut dengan Pancasila, Sosialisasi Pancasila pada seluruh kalangan masyarakat juga sangat diperlukan misal dalam lingkungan perkantoran/pekerjaan, masyarakat desa/kota, dan pemerintahan, kemudian pemerintah harus berupaya tegas dalam menciptakan penegakan hukum agar masyarakat dan birokrat dapat menaati Pancasila dan mengurangi tindakan-tindakan yang melawan hukum. Selain itu juga perlu perlu diciptakan pegakan yang transparan agar masyarakat dapat menilai dan mengawasi penegakan hukum itu sendiri.


Daftar Pustaka
Tasa Ridwan, ”Pemuda dan Nasionalisme: Refleksi 101 Tahun Kebangkitan Nasional”, Yogyakarta: Pustaka Timur, 2009.
Hidayad Rahmad, “Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Pancasila”. Jurnal, Yogyakata: STIMIK Amikom, 2011.



                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar